Caleg Dapil DKI II (Jakpus, Jaksel & Luar Negeri) yang, Menurut Kami, Berkompeten

List di bawah ini dikumpulkan oleh dua orang non partisan yang akan memilih dua caleg dari dua partai berbeda di Pemilu Legislatif 2014. Kami melakukan background check via digital trace ke-84 caleg di Dapil kami karena kami berdua ingin teman-teman kami memilih orang yang mereka “kenal”, tidak sekedar menyoblos partai.

Kami juga ingin mematahkan argumen bahwa “caleg-nya nggak ada yang beres”. Ketika melakukan background check, ternyata jumlah calon yang menurut kami berprestasi lebih banyak yang kami kira.

Kriteria yang kami gunakan untuk menentukan apakah caleg tersebut “layak” anda consider:

  1. Ijazah pendidikan berasal dari perguruan tinggi atau sekolah yang legitimate. Kalau berpretasi tapi ijazahnya meragukan, langsung kami coret.
  2. Memiliki track record yang jelas dalam memerjuangkan sesuatu yang berarti bagi rakyat Indonesia
  3. Memiliki visi misi yang jelas
  4. Berpegang pada azas Indonesia sebagai negara Pancasila yang menjamin kebebasan beragama (in other words: nggak pro syariah Islam)

Cukup banyak caleg yang tidak memiliki digital trace selain Daftar Riwayat Hidup yang di-posting di diasporamemilih.com dan kpu.go.id. Agak sulit bagi kami untuk 100% akurat dan obyektif ketika tidak ada info lebih. Karenanya, kalau ada info tambahan yang bisa diberikan mengenai prestasi / wanprestasi caleg tertentu yang bisa dikonfirmasi via media masa atau online, tolong comment di sini untuk melengkapi informasi kami.

Caleg yang menurut kami layak diperhitungkan di tiap partai, sesuai nomor urut di surat suara:

 

1 PARTAI NASDEM

Semua calon Partai Nasdem untuk Dapil DKI 2 belum pernah menjadi anggota legislatif, tidak ada yang memaparkan visi misi dan digital trace-nya nyaris tidak ada atau hanya sedikit. Hanya satu yang sepertinya lumayan.

Nomor urut 2, Lathifa Marina Al Anshori – Baru berusia 23 tahun, lulusan University of Cairo, Mesir ini pernah menjadi kontributor Metro TV di Timur Tengah and eTV di Afrika Selatan pada saat yg kurang lebih bersamaan. Lihat video Lathifa di Mata Najwa: https://www.youtube.com/watch?v=v0wjXlkuwvI

 

2 PARTAI KEBANGKITAN BANGSA

Nomor urut 3, Dra. Muzaenah Zein –  caleg DPR PKB di Kalteng pada Pemilu 2009, tapi tidak dapat kursi, yang menyatakan khitan perempuan tak ada perintahnya dalam Qur’an dan Hadits. Beliau juga menganggap fatwa haram rokok MUI berlebihan dan mengganggu ekonomi nasional. Beliau sepertinya aktivis NU sejak lama.

Nomor urut 5, Moh. Miftah Farid – Walaupun belum pernah duduk di pemerintahan, Miftah Farid yg baru berusia 33 tahun adalah pejuang hak-hak buruh migran Indonesia (BMI) dan penanggulangan human trafficking. Beliau juga aktif memerjuangkan re-integrasi korban human trafficking ke masyarakat. Beliau menerima Journalis Award untuk Perlindungan Buruh Migran 2012 dan adalah ketua umum Gabungan Aliansi Rakyat Daerah untuk BMI (GARDA BMI).

 

3 PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

Seperti partai Nasdem, visi/misi caleg PKS tidak jelas dan digital trace-nya justru lebih banyak yang negatif daripada positif. Dari keenam caleg, hanya satu yang menurut kami layak diperhitungkan:

Nomor urut 4, Taufik Ramli Wijaya – Dr. H. Taufik Ramlan Wijaya adalah akademisi dan aktifis kemanusiaan yang memiliki gelar doktor dari University of Sheffield dan S2 dari University of New South Wales. Saat ini beliau menjabat sebagai Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri DPP PKS dan dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi. Beliau juga pernah menjadi pembicara Konferensi Internasional tentang “Harmonisasi Peradaban” di Belanda, keynote speaker dalam diskusi “Partai Politik dan Arah Politik Luar Negeri Indonesia,” dan sebagai pembicara pada “Pemimpin Muda Muslim Visioner Untuk Indonesia Lebih Baik” di Kairo.

 

4 PDI PERJUANGAN

Nomor urut 3, Masinton Pasaribu – Bila anda Google namanya, cukup banyak digital trace dan video interview-nya. Beliau adalah aktifis 98 yang cukup vokal dan tidak setuju dengan pengangkatan Soeharto sebagai pahlawan nasional. Facebook-nya: https://www.facebook.com/MasintonPas.  Beliau kelihatannya kader PDIP yang sangat pro-Marhaenisme, dan tidak setuju dengan pihak-pihak asing yang masuk ke sektor strategis Indonesia (mis: Freeport). Beliau ikut debat di diasporamemilih.com, ringkasannya bisa dilihat di Kompas.

Nomor urut 5, Syahriz Ferdian Azis (Rezy Azis) – Kalau anda ingin nyoblos caleg yang lulusan luar negeri-nya mentereng, Syahriz memiliki BSc dari University of San Francisco dan MBA dari University of Oregon. Nama beserta gelarnya ada di daftar akreditasi Dikti. Syahriz adalah penggagas didirikannya “Badan Intelejensia Indonesia” untuk memperbaiki kualitas pendidikan nasional dan SDM Indonesia. Dia juga pernah berkomentar mengenai kondisi TKI http://apakatacalegln.wordpress.com/2009/03/24/jawaban-dari-caleg-pdip-rezy-aziz/ dan ingin mengampanyekan generasi muda Indonesia yang memiliki rasa kebangsaan dan daya juang yang tinggi. http://www.pelita.or.id/baca.php?id=57917. Anda bisa riset lebih lanjut mengenai beliau dengan google nama Rezy Azis.

 

5 PARTAI GOLKAR

Terus terang kami berdua setengah hati untuk background check caleg Golkar … tapi ternyata ada 2 caleg yang kami rasa patut diperhitungkan:

Nomor urut 1, Fayakhun Andriadi – Fayakhun adalah anggota DPR RI Komisi I (Pertahanan, Luar Negeri, Informatika) thn 2009-2014 dan pengurus DPP Golkar yg karier politiknya di Golkar melejit di bawah pimpinan Mr. Teddy Bear J. Dia ketua Departemen Lingkungan Hidup Golkar, juga anggota tim Pengembangan IT Golkar. Selain itu, beliau juga memiliki beberapa usaha sendiri, mulai dari pengecer mainan sampai distributor mobil radio kontrol. Setelah melihat video dan tulisan2nya, orang ini jelas smart dan berpandangan luas. Beliau mendukung penambahan anggaran Kementerian Pertahanan untuk pengadaan alutsista TNI selama proses pengadaannya di dalam negeri. Beliau pro monorail, dan membuat surat terbuka mengecam prestasi gubernur DKI Fauzi Bowo di tahun 2012 walaupun duet Foke-Nara sebetulnya didukung Golkar di Pilkada DKI 2012. Bisa cek beberapa tulisan Fayakhun yang mengkritisi kurikulum Indonesia dan mendukung dual citizenship.

Nomor urut 7, Yovita Lasti Handini – praktisi pendidikan anak dan anak dari Prof. Thomas Suyatno, mantan rektor Univ. Atmajaya dan anggota dewan pakar DPP Golkar. Programnya jelas terfokus di bidang pendidikan, terpusat di perbaikan kualitas guru dan merit-based reward bagi guru serta perbaikan kurikulum nasional dengan berbasis pada pendidikan karakter. Memiliki gelar MSc dari University of Washington, Seattle, dan sekarang menjadi direktur Sentana Montessori School di Bogor. Beliau adalah kader Golkar yang aktif walaupun belum pernah nyaleg, termasuk menjadi wabendum DPP KNPI, organisasi pemuda Golkar. Beliau cukup responsif, pertanyaan di diasporamemilih.com dia respon dan dia aktif menulis di blog-nya: www.yovitalastihandini.blogspot.com

 

6 PARTAI GERINDRA

Nomor urut 1, H. Biem Benjamin – Beliau anak dari komedian H. Benyamin Suaeb dan adalah anggota DPD 2004-2009. Selama menjadi anggota DPD beliau menjadi anggota tim perumus Rancangan UU DPD, legislasi yang penting yang akan menjadi “job description” DPD. Legislasi ini menentukan apakah DPD akan jadi senat yang efektif atau cuma jadi badan tanpa wewenang yang hanya buang duit untuk biaya staf. RUU ini sampai sekarang selalu dipatahkan DPR, karenanya saya pribadi merasa perlu ada mantan orang DPD yang duduk di DPR untuk membuka jalan. Gelarnya dari USA tidak meragukan karena dia juga aktif di PERMIAS, organisasi mahasiswa Indonesia di AS. Beliau juga direktur 2 radio swasta di Jakarta dan aktifis pelestarian budaya Betawi.

Nomor urut 2, Bondan Haryo Winarno – Ahli kuliner dan penggagas program “Indonesia Bergizi” yang mencakup perbaikan gizi bagi ibu hamil dan anak kurang mampu, makanan sehat dan aman di kantin sekolah, pendidikan nutrisi dan kedaulatan pangan. Tanpa jadi pejabat pun beliau sudah memperjuangkan perbaikan gizi dan mempopulerkan makanan Indonesia di mancanegara. Mantan Pemimpin Redaksi Suara Pembaruan dan penerima Satya Lencana ini dengan besar hati mengaku bahwa dia drop out dari UnDip. Bisa lihat beliau ikut Debat Online Diaspora Memilih tanggal 20 Maret 2014.

Nomor urut 3, Ir. Pasti Tampubolon – 30 tahun jd PNS di Departemen Pertanian sampai level Direktur SDM dan Inspektur IV. Sayangnya digital trace-nya hampir tidak ada, kecuali satu esai yang beliau tulis tentang penanggulangan pembalakan liar yang bisa dilihat di sini

 

7 PARTAI DEMOKRAT

Seperti yang kita ketahui, saat ini nama Partai Demokrat sedang terpuruk. Kami berusaha untuk tetap fair dalam menilai para caleg, namun tidak ada kandidat Partai Demokrat yang bisa kami rekomendasikan. Sebagian besar tidak mencantumkan visi-misinya. Kalaupun ada, karakter caleg tersebut diragukan.

 

8 PARTAI AMANAT NASIONAL

Nomor urut 1, Ichwan Ishak Djanggawirana – anggota DPR RI Komisi VII di tahun 2004-2009 yang membawahi sektor Energi, Sumber Daya Mineral; Riset dan Teknologi; Lingkungan Hidup. Program kerjanya di tahun 2004-9 bisa dilihat di http://us.politik.news.viva.co.id/news/read/3296-ir__ichwan_iskak__m_si_. Beliau memiliki interest yang luas dan sudah menulis 7 buku http://ichwanishak.com/visi-misi/. Beliau kaya pengalaman di sektor infrastruktur, migas, pertambangan dan peralatan berat melalui kiprahnya di berbagai perusahaan, most notably sebagai direksi di Bukaka (Jusuf Kalla) dan Arthindo Utama (Hatta Rajasa). Tapi saya agak konflik merekomendasikan beliau karena walaupun rekam jejaknya cemerlang, beliau terlibat di industri yang sangat rawan KKN. Bukaka dan Arthindo beberapa kali muncul dalam artikel2 dugaan KKN untuk proyek-proyek pemerintah yang besar. Saya rasa the fact bahwa sampai sekarang Ichwan Ishak tidak diutik-utik oleh KPK bisa dijadikan indikasi bahwa dia cukup bersih, so far. Hopefully. Fingers crossed.

Nomor urut 7, Yoga Dirga Cahya – baru 27 tahun, tapi sebagai lulusan SMA Taruna Nusantara yang dapat beasiswa di Nanyang Technological University dan kemudian di-hire oleh National Environment Agency Singapura, kecerdasannya tidak perlu diragukan. Dia sangat aktif di berbagai organisasi di Singapura, mulai dari disaster preparedness officer Palang Merah Singapura sampai Indonesian Professionals’ Association. Program beliau mencakup tiga hal: perlindungan tenaga kerja Indonesia, pemberdayaan diaspora Indonesia, dan menggagas Dapil khusus Luar Negeri (terpisah dari Dapil DKI 2). Yoga adalah satu-satunya caleg PAN Dapil DKI 2 yang memiliki program kerja yang jelas terfokus untuk mewakili kepentingan diaspora Indonesia.

 

9 PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN

Nomor urut 1, Hj. Okky AsokawatiShe’s a former top model, yang mungkin membuat beberapa orang ill-feel. But note that she’s not without substance. Pandangannya terhadap isu-isu wanita dan kesehatan jelas terpapar di website dan interview2 yang dia berikan dengan media, walaupun menurut saya viewpoint dia masih general dan terkesan diplomatis. Beliau memiliki dua gelar psikologi dari UI dan adalah anggota DPR RI Komisi IX (kesehatan, tenaga kerja) periode 2009-2014. Beliau pernah menjadi redaktur Sarinah dan Matra dan kemudian menjadi host beberapa talk show. Posisinya sebagai public speaker dan public figure yang juga seorang wanita dan ibu membuat dia lebih mudah mengampanyekan isu-isu kesejahteraan TKW atau soal kesehatan kepada masyarakat. Beberapa artikel mengenai view Okky: http://www.ayovote.com/profil-caleg-okky-asokawati/ dan http://okkyasokawati.com

Nomor urut 3, Lena Maryana – Wanita muda (34 tahun) pendukung pluralisme di Indonesia ini adalah anggota DPR RI 2004-2009 Komisi II yang menangani pemerintahan, otonomi daerah, aparatur negara dan pertanahan. Sebelumnya beliau konsultan the World Bank untuk proyek pengembangan kawasan terpadu yang dibawahi Departemen Dalam Negeri. Setelahnya menjadi staf ahli Menteri Koperasi dan UKM, mungkin karena pengalamannya membentuk Koperasi Mahasiswa di IAIN Syarif Hidayatullah ketika masih kuliah. Namun visi misi yang terpampang di blognya http://lenamaryana.blogspot.sg/ sama sekali tidak membahas bidang-bidang Komisi II, melainkan lebih ke kesehatan, pemberdayaan perempuan, pendidikan dan perlindungan TKI. Mirip lah dengan sesama caleg PPP Okky Asokawati. Saya pribadi merasa Lena Maryana punya lebih banyak substance, tapi figur seorang Okky Asokawati bisa influence lebih banyak orang ketika harus melakukan grassroot education.

 

10 PARTAI HATI NURANI RAKYAT (HANURA)

Nomor urut 2, Andi Saiful Haq – Salah satu kaum muda intelektual yang ingin terjun ke dalam dunia politik. Aktivis HAM (Kontras Aceh, Ikatan Keluarga Orang Hilang, eks anggota Partai Rakyat Demokratik).   Bidang yang ingin ia tekuni adalah bidang Pertahanan dan Keamanan, TNI serta Intelejensia karena bidang itu sesuai dengan latar belakang pendidikannya (S2 Studi Pertahanan ITB – Cranfield University, Studi Politik Hubungan International – Justus Liebig University Jerman). Sepintas ini bidang yang kurang populer. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia yang hidupnya masih susah, bidang pertahanan dan keamanan seakan tidak sepenting dibanding dengan masalah kesejahteraan. Namun jika ditinjau dari sudut pandang berbangsa dan bernegara, kita membutuhkan orang-orang yang mau fokus memikirkan pertahanan dan keamanan bangsa. Websitenya penuh dengan informasi tentang dirinya maupun buah pikiranya. Beberapa tulisan Andi: Tentang FPI dan tentang HAM

 

11 PARTAI BULAN BINTANG

Visi partai-nya adalah Terwujudnya kehidupan masyarakat Indonesia yang Islami” sehingga kami memutuskan untuk tidak merekomendasikan satu pun caleg dari partai ini. Melanggar Pancasila dan azas Bhinneka Tunggal Ika gitu loh!

 

12 PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA

Tidak ada satupun caleg PKPI yang bisa kami rekomendasikan karena tidak ada yang memenuhi keempat kriteria di atas.

 

Selamat Memilih!

 

45 thoughts on “Caleg Dapil DKI II (Jakpus, Jaksel & Luar Negeri) yang, Menurut Kami, Berkompeten

  1. Reblogged this on distant dreamer and commented:
    I couldn’t agree more with the criteria used in this list, especially #4. I always say I love my country but I will leave if Indonesia become Islamic country. And also #1, because for overseas-educated Indonesians, it is damn important to have someone with equal or more intelligence to represent us #congkaktapibeneran .

    1. Livegirl, you already leave your country isn’t it? Not becoming Islamic country might not guarantee becoming prosperous and welfare. Why do you affraid? You can see some countries like Dubai and UAE. We need improvement to our country.

      1. @ Joko: izinkan saya menengahi. Dubai kaya bukan karena dia Islam, tp karena dua hal – (1) dia punya minyak dlm jumlah berlimpah padahal emirati-nya nggak besar (sama seperti Brunei). Namun yg lebih penting juga, (2) Dubai mengadopsi model pertumbuhan ekonomi gaya barat yang mengedepankan pembangunan infrastruktur, penerbangan, turisme dan properti.

      2. Halo joko, saya masih WNI kok (dan mudah2an akan selalu WNI). Ketakutan saya bukan karena saya merasa negara Islam tidak prosperous. Saya hanya takut akan kebebasan saya dan keluarga/teman yang menganut agama minoritas jika (touch wood) Indonesia tercinta menjadi negara muslim. That’s all. Saya juga setuju dengan mbak elinski dan terima kasih sudah berusaha menengahi.

  2. Daftar yang menarik, elinski, and thanks for sharing!

    Setelah saya bandingkan dengan daftar caleg bersih yang dirilis oleh Kontras, ternyata hanya ada satu nama yang terdapat di daftar ini.

    Dislaimer: Saya bukan anggota PDI P 🙂 Beberapa orang yang saya lihat track recordnya juga kebetulan masuk ke dalam daftar ini.

    1. Hi Ardi, anda punya ga info-nya, apa kriteria Kontras u exclude sebagian besar caleg spy bs saya tambahkan di artikelnya? Dr pengamatan saya terhadap caleg DKI (krn saya hanya analisa yg DKI) metode mrk sepertinya demikian: (1) Yg punya pengalaman di pemerintahan dicoret (2) Semua selebritas dicoret (3) Mereka yg ga punya pengalaman politik juga dicoret. Jd yg tersisa adalah “pejuang modern” seperti Masinton, Prita dan Ulung Rusman. Kalau benar demikian, saya rasa ini oversimplistic karena cukup banyak caleg yang benar-benar baru di politik (alias belum tercemar) tapi punya track record yang jelas di bidang tertentu, plus punya visi/misi yg jelas. Di list kami, we give these newcomers the benefit of the doubt.

      1. Maaf saya bukan orang KontraS. Tetapi, kalau dilihat dari slogannya di website, kriterianya MUNGKIN yang bukan masuk kategori berikut:
        1. Pelanggar HAM
        2. Koruptor
        3. Anti Toleransi
        4. Penjahat Lingkungan
        5. Perampas Tanah
        6. Pro Upah Murah
        7. Pro Diskriminasi

        Untuk yang nomer 5 – 7 saya juga kurang paham maksudnya bagaimana…

  3. Sebetulnya, istilah tidak “pro syariah Islam” dalam konteks apa sih?

    Nanti kalau ada pemberantasan pornografi misalnya, trus dituduh sebagai UU pro syariah gak? Alasannya, tidak mengakomodir saudara2 kita di Bali lah, di Papua lah (yang masih pakai koteka).

    Padahal saya tinggal di negara sekular non Islam, pornografi juga dilarang, dan gak ada ribut2 tuh. Tabloid di Jakarta pada vulgar, ketika ada yang protes, ada yang protes balik “alah, itu otak loe aja yang porno”

    Contoh lain, Apple sudah lama melarang konten porno di appstore-nya. Google baru2 juga melakukan hal yang sama di playstore.

    So, dalam contoh kasus ini aja, maksudnya tidak “pro syariah Islam” itu apa?

    1. Dalam konteks kami, Mrk mengindikasikan dukungannya terhadap penerapan shariah Islam di Indonesia baik via statement2 pribadinya maupun via keterlibatan di organisasi2 yang mengagendakan implementasi syariah Islam di Indonesia. Jd kalau misalnya mrk pro UU anti pornografi tp track record-nya jelas, we still give them the benefit of the doubt.

      1. ok, sorry ya sis, di Indonesia ini seringkali orang protes gak jelas. Seperti halnya Anda, saya juga menetap di Singapura hampir 10 tahun ini, belum lama2 amat dibandingkan elin :).

        Banyak hal di Indonesia, kadang diribut2in gak jelas, trus dituduh sebagai perda syariah lah, UU syariah lah, etc. Yang kalau di tempat lain, itu sudah dilarang/ditegakkan dari dulu tanpa ribut2 soal syariah2 ini.

        Saya kasih contoh2 kasus deh.

        Misalnya judi, itu ditentang oleh syariah. KUHP juga melarang. Lalu apakah berarti KUHP-nya pro syariah? haruskah ditentang KUHP-nya? Bukankah Singapura juga melarang judi? Ok dalam bbrp hal, pappy gahment ini ambigu juga, judi dilarang, tapi toto/4D ada dan MBS/RWS juga ada. Tapi intinya ada pelarangan judi.

        Misalnya soal RUU makanan halal, ribut2 gak karuan di Indonesia, ada yang bilang gak pluralis lah, gak pancasilais lah, di Singapura aturan ini sudah jalan entah dari kapan tanpa ribut2.

        Contoh lain, soal pornografi, di Indonesia ribut pro-kontra yang buang2 energi. Di Singapura aturan ini sudah ada, sensor internet juga jalan2 aja, ok, gampang diakalin sih, tapi tetap ada usaha Sg gahment untuk menegakkan aturan, dan gak ada ribut2.

        Soal UU zakat juga sama. Di Singapura sudah lama zakat bisa jadi pengurang pajak. Di Indo, ribut sana sini dengan alasan Pancasila.

        Perbankan Islam juga sama. Di Indo pakai ribut dulu dgn alasan bukan negara Islam, padahal Filipina sudah melegislasi perbankan ISlam sejak 1990. Eropa entah sejak kapan. DBS juga sudah ada unit islamic banking sejak 2000-an (lupa persisnya).

        Polwan berjilbab, ribut2 juga. Padahal di Inggris sudah sejak lama ada polwan berjilbab. Di Singapura polisinya memang gak berjilbab, tapi pegawai gahment/BUMN seperti IRAS atau SMRT sudah lama pakai jilbab, gak ada ribut2.

        Saya pernah dengar orang kritik pengadilan agama di Indonesia, padahal di Singapura mahkamah syariah sudah lama ada.

        Larangan gratifikasi di UU tipikor, itu juga ada di syariah Islam (hukum haram menerima hadiah ketika menjabat jabatan publik). Singapura sudah lama menerapakan. Indonesia cuma lip service. UU Tipikor itu jelas amat pro syariah Islam. Mau ditentang?

        Makanya saya bingung, harus “yang tidak pro syariah” itu yang gimana? Apakah harus memilih caleg2 yang menentang UU anti pornografi, anti perjudian dan anti korupsi? Apakah kalau sebagian saudari sebangsa di Papua masih topless, kita akan membiarkan cewek2 Jakarta topless juga (mungkin atas nama seni)?

      2. @ Lama: contoh2 yang anda sampaikan itu (misalnya judi, korupsi) itu khan sebenarnya hukumnya juga dosa/haram di agama2 lain. Saya setuju dengan anda bahwa kita nggak bisa bilang bahwa caleg2 tertentu pro syariah Islam berdasarkan posisi mereka atas isu2 ini. Syariah yang kami khawatirkan adalah (1) tidak adanya kebebasan beragama lain, sebagaimana kami sudah tulis dalam artikel kami, lalu (2) Penghapusan sistem demokrasi. Kedua azas ini dijamin oleh konstitusi kita, so we’re not going to recommend anyone yg pendiriannya berseberangan dengan konstitusi negara kita sendiri. As simple as that 🙂

      3. Quote Elinski:

        (1) tidak adanya kebebasan beragama lain, sebagaimana kami sudah tulis dalam artikel kami, lalu
        (2) Penghapusan sistem demokrasi.

        Yah, kalau gitu harusnya spesifik sis. Pilihlah caleg2 yang menjamin kebebasan beragama dan demokratisasi.

        Padahal kalau mau menghilangkan buruk sangka ini, syariah menjamin kebebasan beragama lain. Juga pemahaman demokrasi bagi mayoritas umat Islam di Indonesia sejalan dengan konsep syura di dalam Islam. But anyway, saya tidak ingin memperpanjang penjelasan ini. Kemungkinan sis Elin gak percaya juga.

        Yang saya sayangkan adalah, sikap phobia yang tidak pada tempatnya. Betul ada kasus permasalahan pendirian gereja misalnya philadelphia bekasi, GKI YAsmin, dll. Tapi coba bandingkan dengan pertumbuhan gereja secara umum? fair gak gara2 kasus yang gak sampai hitungan jari itu, lalu muncul phobia seperti ini?

        Coba lihat statistik di sini, gereja tumbuh 2 kali lipat ketimbang masjid. Rasio jumlah gereja dibandingkan umat Kristen lebih besar ketimbang rasio masjid terhadap umat ISlam.

        Pendirian masjid juga sulit di (misalnya) Manokwari dan Kupang. Apa ribut sampai ke level internasional seperti GKI Yasmin?

        Hari libur di hari minggu (bukan jumat).
        Kalender pakai masehi, bukan hijriyah.
        Umat Islam sudah toleran sejak merdeka, gereja2 berdiri di mana2, dengan kasus2 yang gak sampai se-per-mil.
        Dll, dsb…

        Masih juga dicurigai. Nasib… nasib…

        Masa ada beberapa ribu orang yang bikin ribut kaya FPI dkk gitu, lalu keyakinan 200-an juta orang islam di Indo sis Elin curigai semua?

      4. Hehehe yg saya curigai bukan 200 juta muslim/ah pluralis di Indonesia Mas, jangan ditarik diluar konteks dong 🙂 Konteks artikel kami khan khusus pada analisa caleg. Kalau saya curiga sama yang Islam ya ngapain juga saya recommend caleg2 partai Islam di artikel ini … mending saya fokus u/ mengedepankan caleg2 partai yg “nasionalis”. Kekhawatiran kami simply berdasar pada those small group of radicals yg menggunakan embel2 Islam untuk mengedepankan agenda anti-westernisasi yang sebetulnya juga salah kaprah. And diantara yg nyaleg, sayangnya, kami melihat ada org2 spt ini …

  4. Hi Elinski, thanks for the enlightment ya? Mau nanya aja, untuk Dwiki Darmawan dari PAN apa bisa direkomendasikan? Saya hanya pemerhati seni dan budaya, apakah beliau bisa diandalkan, terutama untuk masalah hak cipta dan pembajakan yang sudah merajalela di Indonesia? Thank ya…

    1. @ Marbo: saya pribadi bingung tentang Dwiki, makanya saya nggak recommend. Latar belakangnya musisi dan promotor seni budaya, tapi dia mau menghapuskan KTKLN (dia hrs masuk Komisi IX yg ngurus ketenagakerjaan) dan ingin memperjuangkan “ketahanan budaya” (yang adalah tugas Komisi X). Ketahanan budaya iku opo juga nggak dijabarkan. And nggak ada tuh dia nyebut2 perlindungan hak cipta. So your call, Marbo … will you cast your vote for a wild card? 🙂

    1. Boleh sebut namanya, supaya teman2 yg baca juga Bisa tau u gak pilih ybs? And Ada link yg Bisa di-share u kasusnya?

  5. Dear admin yang bijaksana, saya mau melaporkan dari list tersebut yang layak di coret. Karena kebejatan moralnya. Dialah caleg nomor 1 dari PKB yaitu Abdul Wahid Maktub. Kami di Taiwan sempat rame dengan orang yang satu ini. Silakan cek link account youtube miliknya. https://www.youtube.com/channel/UCpBLWjg-MuYX6nm0b2sHdOg
    Masalahnya adalah dia ini suka sekali menonton yang porno. Apa layak dari partai Islam dan akan mewakili kita tapi pikirannya jorok.
    Terima kasih atas perhatiannya.

    1. @ Anto: dengan asumsi bahwa akun youtube tersebut asli punya ybs., kami berdua setuju u/ remove profil-nya.

  6. Yang enak yang kepilih, gaji 45 juta sebulan, tunjangan, study banding plesiran ke luar negeri. Para pemilih cuma dapat ngantri nyoblos nya doang, kalo beruntung sempat nonjok tetangga yang menghina partai pilihan kita, kalo beruntung sekali bisa tawuran asik pas kampanye terbuka lawan partai musuh.

  7. Hi elinski, saya pemilih baru, terima kasih atas info yang diberikan. Sepertinya harus ada lagi orang2 seperti elinski yang membuat summary tentang caleg2 recommended di dapil dapil lain.

  8. Wah, keren banget review-nya! Secara saya dari Jaksel, jadi tinggal nyontek ini aja 🙂
    Pertanyaan selanjutnya, kapan Anda nyaleg? Saya dukung!

    1. Wah si mbak nyampe juga ke blog-ku. I really like your blog!!! 🙂 aku nyaleg kalo Indonesia udah Bisa accommodate caleg independen Aja deh

  9. darimana kesimpulan pro syari’ah islam = melanggar pancasila dan azas bhineka tunggal ika? mohon penjelasan sis. thanks

  10. Sis, sebelumnya saya minta maaf. Secara ada beberapa teman mengomentari terkait penggunaan kata yg dipakai di secuplik bagian dr tulisan sis. Mungkin lebih baik diedit dengan memakai kata2 yg lebih disamarkan dan bersifat lebih luas dan toleran, jd ga terlalu menuju ke arah sesuatu. Kalimat “kebebasan beragama” saya setuju tuh. Krn sy pribadi jg pro banget sama hal tersebut, dan kurang lebihnya saya sepaham dan mengerti tujuan penjelasan sis (sy muslim). Over all, laman ini smart abis dan membantu banget. Dan udah sy share di path sy krn banyak temen2 di dalam negeri yg masih blind banget dan masih anggap “pemilu tuh apa sih?”, “mending gw golput aja!” gitu….miris memang….
    Singapur tgl 5 april ya nyoblosnya? Selamat mencoblos….salam unt rekan2 panitia PPLN di kbri singapur 🙂

  11. Halo, numpang nimbrung. Sekedar nambahin jg dari komennya mas Ardi di atas. Ini berdasarkan yg aku tahu ttg kriteria yg dibuat KontraS, ICW dan temannya.
    Kriteria caleg yg tidak layak dipilih:
    1. Pelanggar HAM
    2. Koruptor
    3. Anti Toleransi
    4. Penjahat Lingkungan
    5. Perampas Tanah
    6. Pro Upah Murah
    7. Pro Diskriminasi

    Point 5, maksudnya ditujukan jika ada caleg yang selama ini beprofesi sebagai pengusaha, lalu dalam membangun perusahaannya, kemudian merampas tanah milih warga/masy.adat. Ini banyak terjadi di perusahaan-perusahaan yg dibangun di atas lahan pertanian/perkebunan milik masy. Atau caleg yg mendukung kebijakan perampasan tanah utk kepentingan individu/pengusaha.

    Point 6, jika caleg dimaksud, sebelumnya berprofesi sebagai pengusaha/pemimpin di perusahaan, yg membayar gaji karyawannya di bawah UMR/UMP,

    Point 7, jika caleg tsb pernah melakukan/membuat statement yg sangat diskriminatif, misalnya mendukung kekerasan yg dilakukan thd kel. minoritas, diskriminatif thd penyandang disabilitas dll.

    Lengkapnya sih, bisa dibaca di websitenya Bersih2014 (www.bersih2014.net). Disitu ada nama-nama caleg yg dianggap masuk kriteria bersih tsb beserta CVnya. Jadi kita bisa lihat rekam jejaknya sblm mereka nyaleg.

    Semoga membantu 🙂

  12. Elinski, kenapa yang golkar milih Fayakhun? Kenapa kriterianya mereka yang lulus harus dari univ ‘terkenal’? Itu koruptor-koruptor Indonesia yang lari ke Singapura semua lulusan Univ terkenal?

    Untuk DKI Dapil II saya lebih memilih Egy Massadiah. Yang punya track record bagus. Dan Kampanyenya pun jauh lebih baik.

    Ini rekam jejak Fayakhun yang perlu kamu tahu http://politik.kompasiana.com/2014/01/29/mengapa-golkar-tahun-2009-mendapat-suara-banyak-di-malaysia–629864.html

    1. @ Neil: kalau Ada keberatan terhadap Fayakhun, monggo share link-nya spy kt bs consider u keep atau hapus. Kami nulis pure berdasarkan online substance mereka, and I have to say Fayakhun punya posisi yg jelas dlm berbagai isu.

  13. izin share yah… sayang untuk Dapil Jawa Barat VI (lokasi rumah gue) belum ada list seperti ini ya…

  14. Ada kandidat dari Nasdem yang menurut saya juga layak diperhitungkan sebagai calon legislatif yang baik. Namanya Diennaryati Tjokrosuprihatono dari Partai Nasdem, kandidat nomor 1. Beliau aktif di dunia pendidikan, dan sekarang mengajar di UI Psikologi. Setelah dicari tahu latar belakangnya, beliau juga adalah cucu pahlawan nasional MH Thamrin.
    source:
    http://www.diasporamemilih.com/caleg/dra-diennaryati-tjokrosuprihatono-m-psi
    http://www.psikologi.ui.ac.id/pages/dosen-pendidikan-sarjana
    http://id.wikipedia.org/wiki/Diennaryati_Tjokrosuprihatono
    http://sosok.kompasiana.com/2013/11/05/dra-diennaryati-tjokrosuprihatono-mpsi-penerus-perjuangan-mohammad-husni-thamrin-606851.html

  15. Pilihlah caleg yang memang sering turun ke akar dan terbiasa dengan aktivisme. Lathifa Al Ansori: Her family reportedly has an unsettled law issue. Her lifestyle can also potentially be detrimental to the position as a legislative member. She is immature, tidak mengerti persoalan, not that bright in education for those who knows her in daily life.

    Okky Asokawati selama di DPR ngapain aja?? Banyak diam, lambat belajar.

Leave a comment